Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cermin

Sang Penyair

        Aku akan bahagia karena aku adalah seorang penyair. Seorang penyair bersandiwara dengan fitrahnya. Ia akan merasa kenikmatan dengan memakai pakaian yang bukan jubahnya, menampakkan perasaan jiwa yang bukan suara hatinya. Ia berperan sebagai seoarang yang gila, padahal dia orang yang cerdas. Berperan sebagai pemberani, padahal ia pengecut. Berperan bahagia, padahal ia...menderita. Ia juga bisa berperan sebagai pecinta, yang menekan getaran cinta di hati untuk kebahagiaan yang lain.       Dia akan mendengar suara kalbuku yang terucap dari mulutmu, merasakan jiwa dan ruhku dari tubuhmu. Meminum perasaan sukmaku dari gelasmu, menyanyikan irama laguku, tetapi dari kenyaringan suaramu. Dikutip dari novel Sang Penyair karya Mustafa Lutfi Al Manfaluthi 

Pain

And a woman spoke, saying, 'Tell us of Pain. And he said: Your pain is the breaking of the shell that encloses your understanding. Even as the stone of the fruit must break, that its heart may stand in the sun, so must you know pain. And could you keep your heart in wonder at the daily miracles of your life, your pain would not seem less wondrous than your joy; And you would accept the seasons of your heart, even as you have always accepted the seasons that pass over your fields. And you would watch with serenity through the winters of your grief. Much of your pain is self-chosen. It is the bitter potion by which the physician within you heals your sick self. Therefore trust the physician, and drink his remedy in silence and tranquillity: For his hand, though heavy and hard, is guided by the tender hand of the Unseen, And the cup he brings, though it burns your lips, has been fashioned of the clay which the Potter has moistened with His own sacred tears. Kahlil Gibran

masih dalam rangka latihan

Berpasangan engkau telah diciptakan Dan selamanya engkau akan berpasangan Bergandingan tanganlah dikau Hingga sayap-sayap panjang nan lebar lebur dalam nyala Dalam ikatan agung menyatu kalian Saling menataplah dalam keharmonian Dan bukanlah hanya saling menatap ke depan Tapi bagaimana melangkah ke tujuan semula Berpasangan engkau dalam mengurai kebersamaan Kerana tidak ada yang benar-benar mampu hidup bersendirian Bahkan keindahan syurga tak mampu menghapus kesepian Adam Berpasangan engkau dalam menghimpun rahmat Tuhan Ya, bahkan bersama pula dalam menikmatinya Kerana alam dan kurniaan Tuhan Terlampau luas untuk dinikmati sendirian Bersamalah engkau dalam setiap keadaan Kerana kebahagiaan tersedia, bagi mereka yang menangis Bagi mereka yang disakiti hatinya, bagi mereka yang mencari, bagi mereka yang mencuba Dan bagi mereka yang mampu memahami erti hidup bersama Kerana mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam kehidupan mereka Bersamalah dikau sampai ...