Langsung ke konten utama

Postingan

Sang Penyair

        Aku akan bahagia karena aku adalah seorang penyair. Seorang penyair bersandiwara dengan fitrahnya. Ia akan merasa kenikmatan dengan memakai pakaian yang bukan jubahnya, menampakkan perasaan jiwa yang bukan suara hatinya. Ia berperan sebagai seoarang yang gila, padahal dia orang yang cerdas. Berperan sebagai pemberani, padahal ia pengecut. Berperan bahagia, padahal ia...menderita. Ia juga bisa berperan sebagai pecinta, yang menekan getaran cinta di hati untuk kebahagiaan yang lain.       Dia akan mendengar suara kalbuku yang terucap dari mulutmu, merasakan jiwa dan ruhku dari tubuhmu. Meminum perasaan sukmaku dari gelasmu, menyanyikan irama laguku, tetapi dari kenyaringan suaramu. Dikutip dari novel Sang Penyair karya Mustafa Lutfi Al Manfaluthi 

Pain

And a woman spoke, saying, 'Tell us of Pain. And he said: Your pain is the breaking of the shell that encloses your understanding. Even as the stone of the fruit must break, that its heart may stand in the sun, so must you know pain. And could you keep your heart in wonder at the daily miracles of your life, your pain would not seem less wondrous than your joy; And you would accept the seasons of your heart, even as you have always accepted the seasons that pass over your fields. And you would watch with serenity through the winters of your grief. Much of your pain is self-chosen. It is the bitter potion by which the physician within you heals your sick self. Therefore trust the physician, and drink his remedy in silence and tranquillity: For his hand, though heavy and hard, is guided by the tender hand of the Unseen, And the cup he brings, though it burns your lips, has been fashioned of the clay which the Potter has moistened with His own sacred tears. Kahlil Gibran

Lembar Kisah Seorang Mahasiswa Baru

Catatan Lama Sebenarnya Baru Sempat Saya Posting Wah nggak krasa uda di ambang semester 3, pasti ada hal-hal menarik nih... dulu aku pas masih semester 1 mengalami beberapa hal yang gag mungkin aku lupakan, dari disuruh maju pas ospek karena aku tak mempunyai prestasi apapun,yap bener prestasiku ku jawab "saya hanya pemuda desa,pelosok lagi,saya hanya pemuda biasa,tidak mempunyai prestasi apapun,prestasiku hanya lulus SD,SMP,SMA" serentak semua forum tertawa,lumayanlah dari pada nggak sama sekali. Kemudian ada lagi,aku bertemu langsung ma teman sms ku selama sekitar setaun aku nggak pernah ketemu,bener dia adalah secara teknis kakak angkatan,tapi secara terminologi aku setaun lebih tua darinya,sebenarnya sih aku uda ketemu beberapa kali dikampus,tapi dia tak menyadarinya,setelah ku kumpulkan semua tekadku,pas bertemu di hadapan ku langsung berkata " ... ya?kenalin namaku wahyu" serambi aku mengulurkan tangan ku berniat jabat tangan,dia pun menjawab " iya benar

An Overview: The Tenses and Uses (part 1)

Simple Present Tense FORM : [VERB] + s/es in third person Examples:  You speak English. Do you speak English? You do not speak English. Complete List of Simple Present Forms USE 1 Repeated Actions Use the Simple Present to express the idea that an action is repeated or usual. The action can be a habit, a hobby, a daily event, a scheduled event, or something that often happens. It can also be something a person often forgets or usually does not do. Examples: I play tennis. She does not play tennis. Does he play tennis? The train leaves every morning at 8 AM. The train does not leave at 9 AM. When does the train usually leave?  She always forgets her purse. He never forgets his wallet. Every twelve months, the Earth circles the Sun. Does the Sun circle the Earth? USE 2 Facts or Generalizations The Simple Present can also indicate the speaker believes that a fact was true before, is true now, and will be true in the future. It is not important if the speaker is correct about the fact. It

Tugas Profesi Pendidikan

Buat makalah denagan tema : “Pengembangan Profesi Guru”  Ketentuan :  Diketik di kertas HVS ukuran kwarto  Jarak penulisan denagan spasi 1.5, tidak boleh bolak balik  Jenis huruf Times New Norman ukuran huruf 12 Jumlah halaman 7-10 tidak termasuk daftar pustaka  Sistematika bebas  Dikumpulkan pada hari sebelum ujian semester gasal

masih dalam rangka latihan

Berpasangan engkau telah diciptakan Dan selamanya engkau akan berpasangan Bergandingan tanganlah dikau Hingga sayap-sayap panjang nan lebar lebur dalam nyala Dalam ikatan agung menyatu kalian Saling menataplah dalam keharmonian Dan bukanlah hanya saling menatap ke depan Tapi bagaimana melangkah ke tujuan semula Berpasangan engkau dalam mengurai kebersamaan Kerana tidak ada yang benar-benar mampu hidup bersendirian Bahkan keindahan syurga tak mampu menghapus kesepian Adam Berpasangan engkau dalam menghimpun rahmat Tuhan Ya, bahkan bersama pula dalam menikmatinya Kerana alam dan kurniaan Tuhan Terlampau luas untuk dinikmati sendirian Bersamalah engkau dalam setiap keadaan Kerana kebahagiaan tersedia, bagi mereka yang menangis Bagi mereka yang disakiti hatinya, bagi mereka yang mencari, bagi mereka yang mencuba Dan bagi mereka yang mampu memahami erti hidup bersama Kerana mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam kehidupan mereka Bersamalah dikau sampai

Tugas Profesi Pendidikan: Perkembangan Mata Pelajaran Dalam Kurikulum di Indonesia

Nama : Wahyu Mahmudiyanto NIM : 09004043 Kelas : A Perkembangan mata pelajaran dalam kurikulum di indonesia Dalam sejarah penggunaan kurikulum di Indonesia setelah merdeka, ada sepuluh kurikulum yang pernah dipakai yaitu kurikulum pasca kemerdekaan 1947, 1949, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, dan KBK yang disempurnakan menjadi kurikulum KTSP atau Kurkulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pada setiap periode kurikulum yang pernah diberlakukan tersebut model konsep kurikulum yang digunakan, prinsip dan kebijakan pengembangan yang digunakan, serta jumlah jenis mata pelajaran berikut kedalaman dan keluasannya tidak sama. Variabilitas kurikulum yang digunakan berimplikasi terhadap variabilitas penuangan mata pelajaran yang harus dipelajari. Secara umum bisa dijelaskan karena adanya substansi determinan atau landasan kurikulum yang digunakan tidak sama. Meskipun unsur-unsur umum determinan kurikulum itu sama yaitu faktor filosofis, sosiologis, psikologis, dan ilmu pengetahuan dan teknologi,